Beginilah Cara Kerja Artificial Intelligence, Akankah ia Menggantikan Kita?

Posted on

Cara Kerja Artificial Intelligence – Artificial Intelligence atau yang kita kenal dengan kecerdasan buatan kini tengah booming dan menjadi tren tersendiri. Selain banyak menjadi bahan perbincangan, AI sendiri juga sudah banyak diimplementasikan pada berbagai bidang pekerjaan.

Bila Anda merasakan manfaat dari perkembangan teknologi yang satu ini, mungkin Anda akan bertanya-tanya bagaimana cara kerjanya. Bagaimana AI dapat menyelesaikan masalah yang rumit dengan mudah, cepat dan tepat, mungkinkan teknologi yang satu ini kelak akan menggantikan kita? Mari kita simak pembahasannya.

Membedah Cara Kerja Artificial Intelligence dan Komponen Dasarnya

Sebelumnya kita harus tahu bahwa Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan merupakan cabang dari ilmu komputer. Fokusnya disini adalah pada pembuatan mesin dan sistem yang mampu berpikir serta bekerja menggunakan bahasa manusia. Kemampuannya merupakan kombinasi dari sistem algoritma yang rumit serta teknik seperti natural language processing, machine learning dan deep learning.

AI diprogram untuk bisa memahami bahasa perintah, membuat keputusan hingga melakukan tugas tanpa bantuan manusia. Artificial Intelligence sendiri belajar dari pengalaman kita untuk melakukan tugas-tugas tertentu, jadi dapat dikatakan bahwa AI merupakan simulasi dari kecerdasan manusia dalam wadah berupa mesin yang dibantu teknologi.

Awal mula teknologi ini berasal dari seorang ahli matematika Inggris tahun 1950 yang bernama Alam Turing melalui sebuah percobaan yang disebut turing test. Percobaan ini melibatkan sebuah komputer melalui terminal dengan software AI dan seorang operator pada ujung lain terminal yang tidak tahu bahwa ia sedang berkomunikasi dengan mesin.

Disini operator mulai memberikan serangkaian pertanyaan dan komputer tersebut akan memberikan respon terhadap pertanyaan tersebut. Menariknya operator tersebut tidak menyadari bahwa yang ia ajak berkomunikasi bukanlah manusia. Dari sini Alan Turing menyimpulkan bahwa mesin yang dapat berkomunikasi layaknya manusia dapat dikatakan cerdas layaknya manusia.

Secara umum, cara kerja artificial intelligence sendiri adalah dengan menggabungkan ilmu komputer dengan big data atau kumpulan data. Tujuannya adalah untuk membantu manusia dalam pemecahan sebuah masalah.

Pada awalnya sistem ini akan menyerap sejumlah data pelatihan yang cukup besar, kemudian AI ini akan menganalisis data untuk koreksi. AI juga akan diberi pengenalan pola yang nantinya digunakan untuk memprediksi status masa depan dan pemecahan sebuah masalah.

Tentu hal ini didukung dengan hardware serta software khusus untuk menulis dan melatih algoritma AI yang berfokus pada 3 keterampilan kognitif yaitu pembelajaran, penalaran dan koreksi.

Secara umum ada dua jenis kemampuan AI. Pertama ada Weak AI yang dapat melakukan tugas tertentu dalam batasan yang sangat terbatas seperti asisten virtual, dan Strong AI yang memiliki kemampuan intelektual manusia secara umum.

Saat ini, belum ada sistem AI yang dapat dikategorikan sebagai Strong AI, tetapi penelitian dan pengembangan masih terus dilakukan. Dalam melakukan tugasnya, artificial intelligence memiliki lima komponen dasar yaitu :

  1. Pembelajaran (Learning)

Komponen pertama dari AI yaitu pembelajaran untuk membuat keputusan cerdas berdasarkan pembelajaran dari data dan pengalaman. Pembelajaran ini ditunjang dengan algoritma dan model machine learning sehingga AI dapat mengenali pola, membuat prediksi dan bahkan belajar dari kesalahan.

  1. Penalaran (Reasoning)

Pada tahap lanjutannya AI harus dapat melakukan penalaran logis guna mencari solusi atau alasan di balik sebuah keputusan. Kemampuan ini mencakup deduksi, yaitu mengambil kesimpulan dari premis yang diberikan, dan induksi, yaitu mencari pola umum dari data yang ada.

  1. Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Tidak hanya itu, dalam menyelesaikan masalah AI juga harus mampu mencari solusi atau tindakan yang tepat. Dalam prosesnya hal ini melibatkan kemampuan untuk memecahkan masalah menjadi langkah-langkah terpisah serta mencari solusi yang efisien.

  1. Persepsi (Perception)

Kemampuan AI untuk memahami dan menginterpretasikan informasi dari lingkungan fisiknya disebut persepsi. Kini persepsi tersebut sangat canggih karena ditunjang dengan sensor dan teknologi pengenalan pola yang lebih canggih pula. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi objek berdasarkan teks, suara, gambar, bahkan emosi manusia.

  1. Bahasa (Language)

Terakhir, karena digunakan oleh manusia maka AI harus mampu memahami dan menggunakan bahasa manusia untuk berkomunikasi. Di sini, AI memanfaatkan pemrosesan bahasa alami, yang memungkinkan AI untuk memahami teks, berbicara, menulis, serta memahami makna dan konteks pesan yang diberikan.

Penggabungan komponen-komponen tersebut membuat AI dapat mengembangkan kemampuan cerdas. Hal ini memungkinkan AI untuk belajar dengan cepat, berpikir, dan berinteraksi dengan manusia serta lingkungan sekitarnya.

Hal ini membuka potensi besar untuk memanfaatkan AI dalam berbagai bidang, termasuk dalam dunia bisnis, penelitian, kesehatan, dan banyak lagi. Meski mempunyai kemampuan yang luar biasa, namun pada dasarnya AI merupakan sebuah alat bantu. Sehingga dengan penggunaan yang bijak AI dapat membantu kita dalam menyelesaikan masalah, jangan sampai justru menggantikan peran manusia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *